Relasi Ilmu Pengetahuan dan Tekonologi dengan nilai-nilai Budaya dan Agama

 



1.       Relasi Ilmu Pengetahuan dan Tekonologi dengan nilai-nilai Budaya dan Agama

Perkembangan teknologi informasi telah menunjukkan kemajauan sangat cepat. Kemajuan itu telah menyebabkan manusia lebih mudah untuk berhubungan satu sama lain. Informasi dan peristiwa yang terjadi berbagai belahan dunia dengan cepat dapat diketahui oleh manusia di benua lain. Dalam wacana keagamaan kontemporer menjelaskan bahwa agama mernpunyai banyak dimensi dan tidak lagi seperti dahulu memahami bahwa hanya masalah ketuhanan. kepercayaan, iman, dan sebagainya, tetapi lebih dari itu semua. Dimulai pada isu-isu ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, sejarah, perdamaian dan sebagainya. Gejala umum yang dapat dirasakan atau dilihat hari ini, terutama dalam kaitannya dengan kehidupan beragama adalah jumlah ilmuwan yang tinggal di kota-kota besar sangat menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat menyelesaikan semua masalah kehidupan manusia. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat memberikan ketenangan pikiran bagi mereka merasa ada sesuatu yang "kurang pas" atau "hilang" dari diri mereka sendiri. Mereka mencoba untuk menemukan "hilang" dalam beberapa cara, antara lain dengan melihat ajaran spiritual agama. Splendor kehidupan beragama di kotakota besar setelah memudar sebelumnya dihuni oleh lapisan atas dari segi ekonomi dan pengetahuan merupakan salah satu indikator bagaimana besarnya kehilangan kesadaran. Maka hadirnya agama ini untuk manusia sebagai pedoman hidup dan menjadikan manusia yang paripurna.

Fenomena di Indonesia Dari kondisi iptek saat ini yang umumnya cenderung tergantung pada perkembangan kondisi tingkat internasional, diikuti pula dengan masuknya budaya asing, telah menghantar pada kenyataan budaya bangsa makin kehilangan keasliannya. Selanjutnya dari wacana dan perkembangan budaya iptek dan budaya bangsa Indonesia yang makin pudar keasliannya, maka upaya strategis dan sinergis untuk menyelaraskan kondisi ini seyogyanya perlu penyadaran diri. Pembangunan landasan masyarakat akan iptek (capacity building development) yang berkelanjutan mungkin merupakan cara yang dapat dilakukan dalam rangka pengentasan kondisi yang makin menjerumuskan pada situasi dan kondisi yang kursi IPTEK dan budaya telah berkembang dan berlangsung. Apakah kita akan berdiam diri atau berupaya agar tidak larut/tenggelam . Kesemuanya ini ditengahkan dalam rangka penyadaran diri dalam pembangunan landasan dari IPTEK (base line) yang spesifik dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia dengan adat ke Timurannya. (Anny Sulaswatty, Kepala Biro Hukum dan Humas.KNRT)
Koran Jakarta, 29 April 2009.

2.       Kedudukan Pancasila sebagai landasan kebijakan pengembangan Ilmu Pengetahuan di Indonesia
Menurut Prof. Dr. M. Sastrapratedja (dalam Dikti, 2016;207-208) dalam artikelnya yang berjudul, Pancasila sebagai Orientasi Pembangunan Bangsa dan Pengembangan Etika Ilmu Pengetahuan menegaskan ada dua peran Pancasila dalam pengembangan iptek, yaitu pertama, Pancasila merupakan landasan dari kebijakan pengembangan ilmu pengetahuan, yang kedua, Pancasila sebagai landasan dari etika ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

Hal pertama yang terkait dengan kedudukan Pancasila sebagai landasan kebijakan pengembangan ilmu pengetahuan mencakup lima hal sebagai berikut.

1.       bahwa pengembangan ilmu pengetahuan harus menghormati keyakinan religius masyarakat.

2.       ilmu pengetahuan ditujukan bagi pengembangan kemanusiaan dan dituntun oleh nilai-nilai etis yang berdasarkan kemanusiaan.

3.       iptek merupakan unsur yang “menghomogenisasikan” budaya sehingga merupakan unsur yang mempersatukan dan memungkinkan komunikasi antar masyarakat.

4.       prinsip demokrasi akan menuntut bahwa penguasaan iptek harus merata ke semua masyarakat karena pendidikan merupakan tuntutan seluruh masyarakat.

5.       kesenjangan dalam penguasaan iptek harus dipersempit terus menerus sehingga semakin merata, sebagai konsekuensi prinsip keadilan sosial.

Hal kedua yang meletakkan Pancasila sebagai landasan etika pengembangan iptek dapat dirinci sebagai berikut.

 (1) Pengembangan iptek terlebih yang menyangkut manusia haruslah selalu menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetik;

(2) iptek haruslah meningkatkan kualitas hidup manusia, baik sekarang maupun di masa depan;

(3) pengembangan iptek hendaknya membantu pemekaran komunitas manusia, baik lokal, nasional maupun global

(4) iptek harus terbuka untuk masyarakat; lebih-lebih yang memiliki dampak langsung kepada kondisi hidup masyarakat;

 (5) iptek hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil.

Gagasan diatas merupakan kerangka berfikir manusia sebagaimana kita lihat Pancasila pun landasan dari kebijakan dan etika  ilmu pengetahuan. Sebagai contoh perumusan Pancasila merupakan hasil dari kebijaksanaan pemikir dan penyusunan teks Pancasila hasil dari etika terhadap ilmu pengetahuan.

3.       etika politik dalam praktik kehidupan berdemokrasi yang saat ini berkembang di Indonesia

Definisi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut."

Secara mekanisme sistem pemerintahan memang ada demokrasi namun secara realita lapangan sepertinya kurang pengimplementasiannya. Seperti yang kita ketahui di Lembaga legislatif yang mematikan mik secara diam diam( rapat paripurna penutupan masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. ).

 

 

 

 

 

 

 

4.        

   


Gambar diatas merupakan contoh Pancasila sebagai dasar pengembangan iptek di Indonesia dihadapkan pada tantangan seperti globalisasi, kapitalisme, konsumerisme dan pragmatism.

Analisa Kritis terhadap gambar diatas ialah :

-Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Dalam sila persatuan Indonesia. Sila ke-3 sangatlah tercermin dari adanya sikap kita untuk menghargai & menghormati sesama warga negara.  Adapun arti & makna dari nilai / sila persatuan yaitu : Nasionalisme, Cinta Bangsa & Tanah air, Menggalang Persatuan & Kesatuan Indonesia, Menghilangkan penonjolan kekuatan / kekuasaan keturunan & warna kulit, Menumbuhkan rasa senasib & sepenanggungan.

-Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu mendasari pengembangan IPTEK secara Demokratis, artiya setiap ilmuwan  memiliki kebebasan untuk mengembangkan Ilmunya, sila ke- 4 mempunyai makna yaitu : Mengutamakan kepentingan negara & masyarakat, Tidak memaksakan kehendak pada orang lain. Dengan adanya kedua platform diatas dapat mempermudah masyarakat untuk berkomunikasi dan bersosial media yang ada 

Solusinya terhadap permasalahan yang dihadapi diatas adalah  gunakan social media ini dengan bijak agar tidak menimbulkan pelanggaran terhadap UU ITE.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pancasila sebagai Ideologi Negara

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER